Price to Earning adalah rasio yang menggambarkan bagaimana investor menilai prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dan tercermin pada harga saham yang bersedia dibayar investor untuk setiap rupiah laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin menunjukan bahwa investor akan bersedia membayar dalam jumlah yang lebih mahal.
Dari sudut pandang investor semakin rendah PER maka semakin baik untuk dimiliki. Dari sudut pandang perusahaan PER yang tinggi mungkin menggambarkan bagusnya kinerja dan prospek pertumbuhan perusahaan. akan tetapi disaat yang sama ditinjau dari sudut pandang investor PER yang bernilai tinggi dapat diasosiasikan dengan mahalnya saham suatu emiten. Ketika saham sudah terlalu mahal maka kemungkinan kenaikan saham akan sangat kecil dan akan cenderung mengalami penurunan. Sebaliknya ketika PER bernilai kecil dan kinerja emiten baik maka hal tersebut dapat diasosiasikan bahwa saham mempunyai potensi untuk mengalami kenaikan di masa depan. Sama seperti PBV, hal yang sama juga berlaku bagi PER. Untuk menilai saham layak beli atau tidak PER bisa dibandingkan dengan nilai rata-rata PER dalam industry tersebut.
Lima saham diatas merupakan saham yang dianggap baik dan MURAH berdasarkan besaran PER yang ada, ditambah lagi dengan saham-saham diatas memiliki track record selalu mengalami pendapatan tiga tahun terakhir. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika PER kecil dan kinerja perusahaan stabil maka saham emiten tersebut memiliki nilai MURAH.
No |
Kode Saham |
Emiten |
PER |
1. |
TBLA |
Tunas Baru Lampung Tbk. |
7 |
2. |
HRTA |
Hartadinata Abadi Tbk. |
7,41 |
3. |
WIIM |
Wismilak Inti Makmur Tbk. |
8,38 |
4. |
ADES |
Akasha Wira International Tbk. |
8,67 |
5. |
CEKA |
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. |
8,8 |
Ziyanur Rahman Az Zahrawi
Mahasiswa Universitas Airlangga
Peserta Magang Online