Bukit Asam atau yang lebih dikenal dengan kode saham (PTBA) adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam pertambangan batu bara. PTBA menangani proses ekstraksi, produksi, pengangkutan dan penjualan batu bara secara menyeluruh. Sebagai salah satu raksasa BUMN di bidang pertambangan, PTBA merupakan perusahaan yang rutin membagikan dividen sejak melantai di bursa efek pada 2002. Bila melihat pada tren harga saham PTBA dalam 3 tahun terakhir, kita mengetahui bahwa PTBA mengalami downtrend. Sejak mencapai titik tertingginya pada Rp 11.225,- PTBA turun dan stagnan pada harga Rp. 4.000 lalu memasuki fase downtrend hingga saat ini di harga Rp 1.900. Hal yang menarik adalah, fase downtrend ini terjadi setelah PTBA membagikan dividen yang cukup besar setiap tahunnya. Padahal, dividen adalah salah satu sumber penghasilan yang diincar oleh investor saham. Kira-kira mengapa PTBA terus menurun padahal memiliki potensi dividend yield yang tinggi? Apakah ini perilaku bandar? Atau anomali pada pasar?
Kita akan mencoba memperkirakan nilai saham PTBA menggunakan metode dividend discount model (DDM). Metode ini dapat digunakan untuk mengukur perusahaan yang sudah matang, memiliki stabilitas keuangan yang baik dan rutin membagikan dividen. PTBA sebagai salah satu raksasa BUMN yang rutin membagikan dividen sejak pertama kali melantai di bursa pada tahun 2002 merupakan salah satu perusahaan yang sudah matang secara operasional. Dengan melihat trend pembagian dividen, asumsi pertumbuhan dividen, dan tingkat pengembalian yang diharapkan investor, nilai saham PTBA dapat dihitung dengan pendekatan DDM. Nilai saham PTBA berdasarkan dividen discount model adalah sebagai berikut.
Asumsi yang digunakan dalam peritungan ini adalah:
1. Risk-free rate yang digunakan adalah tingkat bunga SBR009 yang telah dipotong pajak, yaitu 5,36%.
2. Tingkat pengembalian pasar yang digunakan adalah rata-rata pengembalian IHSG sejak tahun 1984 2017 yaitu 17,06%
3. Beta perusahaan menggunakan nilai yang tertera pada Yahoo Finance
4. Dividend growth menggunakan rata-rata pertumbuhan dalam 4 tahun terakhir.
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan bahwa nilai intrinsic saham PTBA menggunakan pendekatan dividend discount model adalah sebesar Rp 4.056,-. Hal ini menandakan harga PTBA saat ini masih tergolong undervalued sehingga diharapkan masih dapat bertumbuh ke depan.
Kalau menurutmu PTBA akan naik atau terus turun?
Disclaimer:
1. Perhitungan ini tidak ditujukan untuk mendorong individu atau kelompok untuk membeli saham tertentu.
2. Model tersebut dihitung menggunakna asumsi dimana apabila data sesungguhnya tidak sesuai dengan asumsi, maka nilai akhir dapat berubah.
3. Analisis fundamental dapat berguna secara efektif pada pasar modal yang memiliki efisiensi tinggi. Semakin tidak efisien pasar modal, maka semakin tinggi variasi yang mungkin timbul antara hasil analisis dengan keadaan sesungguhnya.
Sumber:
1. https://www.theglobaleconomy.com/Indonesia/Stock_market_return/
2. https://www.kemenkeu.go.id/sbr
3. https://finance.yahoo.com/quote/PTBA.JK/
Putu Dharma
Universitas Gadjah Mada
Peserta Magang Online