“If you buy things you do not need, soon you will have to sell things you need”, quote dari tokoh terkemuka, Warren E. Buffet, ini dapat menjadi cerminan untuk kita khususnya generasi milenial, yang cenderung membelanjakan uang untuk barang-barang yang kurang diperlukan tanpa rencana keuangan. Misalnya jika saat ini kita berbelanja pakaian, aksesoris, sepatu dan barang-barang yang tidak bersifat darurat, suatu saat barang tersebut tidak akan punya nilai jual yang tinggi, dan saat dalam masa sulit, barang-barang yang dapat kita jual untuk mendapatkan uang adalah yang bernilai tinggi seperti rumah, tanah, emas, dan barang elektronik.
Kita sebagai milenial tidak lepas dari hal-hal bersifat hiburan seperti sale shopping, nongkrong di cafe, sampai travelling ke tempat-tempat yang hits dan instagramable untuk diunggah di media sosial kita. Hal-hal itu sering dilakukan untuk menunjukkan eksistensi diri sebagai anak yang up-to-date dan berjiwa muda. Namun tak habis akal, milenial juga kreatif dalam mencari peluang dan menciptakan sumber penghasilan tambahan, salah satunya melalui e-commerce. Namun apakah itu sepadan? Tidak, jika hasil bisnis itu tidak kita kelola dengan baik. Jika hal ini diteruskan, akan menimbulkan ketidakseimbangan keuangan dalam jangka pendek maupun panjang. Nah, disinilah pentingnya peran financial planning untuk mengatur keuangan, hal ini dapat dimulai dari menumbuhkan literasi keuangan kita.
Sayangnya, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2019, persentase literasi keuangan masih tergolong kecil, hanya 38,03% yang memilliki pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan memadai mengenai produk dan layanan keuangan. Rinciannya, masyarakat berusia 18–25 tahun yang sudah terliterasi sebesar 32,1% dan usia 26–35 tahun 33,5%. Sementara, tingkat inklusi keuangan masyarakat berusia 18–25 tahun sebesar 70,0% dan usia 26-35 tahun 68,4%. Sangat miris mengetahuinya, mengingat generasi muda seharusnya dapat memahami pengelolaan keuangan sejak dini.
Mungkin akan muncul pertanyaan, “Seberapa penting sih financial planning untuk milenial? Bukankah hidup hanya sekali jadi dinikmati saja penghasilan hari ini?” Eits tunggu dulu, simak beberapa alasan berikut mengapa milenial harus paham financial planning, kita wajib tahu!
Menangani Resiko
Bayangkan contoh sederhana ini, jika tiba-tiba kita jatuh sakit, atau kendaraan mogok, gadget rusak disaat kita tidak mempunyai tabungan atau dana darurat, apa yang akan kita lakukan? Apakah berhutang dengan teman, menunggu transferan uang dari keluarga dan kerabat, atau bahkan memilih cara ekstrem dengan memangkas banyak biaya makan? Hal tersebut menunjukkan pengelolaan keuangan yang masih kurang baik. Kita harus mempersiapkan keadaan darurat dengan dana yang dapat kita rencanakan, agar tidak mengorbankan hal yang penting dan mengganggu aktifitas kita.
Mewujudkan Harapan Jadi Kenyataan
Mungkin kita sering berangan-angan untuk jalan-jalan ke luar negeri, menonton konser idola, atau membeli motor sport impian, tapi mengapa rasanya sulit terwujud? Itu dapat disebabkan oleh kurangnya target dan action yang kita lakukan untuk mendapatkannya, dan akhirnya itu hanya akan jadi sekedar harapan. Financial planning disini penting untuk ‘memaksa’ kita memenuhi target itu. Dengan target yang terencana di depan mata, kita juga akan lebih termotivasi untuk mewujudkannya.
Mendisiplinkan Diri
Seringkali saat pertengahan bulan kita baru menyadari “kemana perginya uang-uang saya?” atau “untuk apa saja uangnya saya habiskan hingga hanya tersisa sedikit?”, akhirnya kita hanya dapat beraktifitas dengan uang pas-pasan di akhir bulan. Hal ini sering terjadi bahkan pada karyawan yang memiliki gaji diatas standar. Semua hal itu disebabkan ketidakdisiplinan diri dalam pengeluaran dan sering berkompromi untuk urusan yang diluar rencana. Dengan financial planning, kita dapat mencatat arus pemasukan dan pengeluaran kita, serta dapat mengevaluasi transaksi apa yang harus dikurangi serta menentukan rencana selanjutnya.
Merencanakan Masa Depan
Kita tahu bahwa kita tidak hanya hidup di hari ini, dan kita pun memiliki masa depan yang kita impikan. Mungkin kita ingin terus menjalankan studi, merencanakan pernikahan, membangun usaha sendiri, bahkan menginginkan kebebasan finansial di masa senja. Mungkin itu masih sangat lama, tapi waktu terus berjalan dan kesempatan dapat kita lewatkan begitu saja. Pepatah mengatakan, “apa yang kita lakukan hari ini, adalah apa yang kita dapatkan lima tahun lagi”. Mulailah berinvestasi untuk kebutuhan di masa depan, agar kita terhindar dari rasa khawatir dan ketidakmampuan finansial. Ingat ya, merawat lebih baik daripada mengobati.
Membangun Ekonomi Negara
Tujuan financial planning satu ini bersifat massal dan jangka panjang, dimana kita bukan hanya bertindak sebagai individu, melainkan sebagai bagian dari negara untuk memajukan pergerakan ekonomi. Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, menuturkan salah satu alasan milenial harus mengerti financial planning, “milenial merupakan generasi penerus bangsa yang akan memebangun Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, mereka perlu dipersiapkan untuk membangun bangsa, dengan jumlah milenial saat ini 30% dari total penduduk Indonesia, sehingga perlu dibekali pemahaman ekonomi yang memadai”. Dengan financial planning yang baik akan mengurangi tingkat kemiskinan, memajukan usaha-usaha di dalam negeri, hingga meningkatkan pendapatan domestik dan kesejahtaraan baik finansial maupun non-finansial.
Jadi, sangat banyak manfaat yang akan kita rasakan saat kita memilliki financial planning yang baik. Financial planning bukan berarti membatasi diri kita dalam menikmati masa muda, tetapi membaginya dengan bijak untuk dapat kita nikmati juga di masa tua. Sebagai generasi milenial yang membawa perubahan, kita harus cerdas dalam menyikapinya, serta tanamkan prinsip dalam diri kita bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Terima kasih sudah menginvestasikan waktunya dalam membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.
Referensi:
https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Default.aspx
https://www.rctiplus.com/trending
---
Happy Irma Riyanti Prabowo
Universitas Singaperbangsa Karawang
Peserta Magang Online